Penyebab Memar Timbul di Tubuh Kamu, Mana yang Bahaya?

Memar, atau dalam istilah medis disebut kontusio, terjadi ketika pembuluh darah kecil di bawah kulit rusak akibat benturan atau tekanan. Darah yang bocor dari pembuluh tersebut menyebabkan perubahan warna kulit menjadi kebiruan, ungu, atau bahkan hitam seiring berjalannya waktu. Biasanya, memar tidak memerlukan perhatian medis serius, tetapi dalam beberapa kasus, memar yang muncul tanpa sebab jelas atau sering terjadi dapat menandakan kondisi kesehatan yang lebih serius. Berikut adalah beberapa penyebab memar, serta tanda-tanda yang mungkin berbahaya:

1. Benturan atau Cedera

Penyebab paling umum dari memar adalah benturan atau cedera langsung pada area tubuh tertentu. Benturan dapat merusak kapiler di bawah kulit, mengakibatkan darah bocor dan menyebabkan memar. Umumnya, memar dari cedera ini tidak berbahaya dan akan sembuh dalam beberapa hari hingga minggu, tergantung pada seberapa parah benturannya.

2. Penuaan

Seiring bertambahnya usia, kulit menjadi lebih tipis, dan lapisan lemak yang melindungi pembuluh darah di bawah kulit juga menipis. Hal ini membuat orang lanjut usia lebih rentan mengalami memar, bahkan dengan tekanan ringan. Meskipun memar ini mungkin terlihat lebih parah, dalam banyak kasus tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

3. Penggunaan Obat-Obatan

Beberapa obat, seperti aspirin, ibuprofen, atau obat pengencer darah (antikoagulan), dapat membuat seseorang lebih mudah mengalami memar. Obat-obatan ini mengurangi kemampuan darah untuk membeku, sehingga jika ada pendarahan kecil di bawah kulit, tubuh mungkin kesulitan menghentikannya dengan cepat. Jika kamu menggunakan obat-obatan ini dan sering mengalami memar, konsultasikan dengan dokter.

4. Kekurangan Vitamin

Kekurangan vitamin tertentu, terutama vitamin C dan vitamin K, dapat menyebabkan memar lebih sering terjadi. Vitamin C berperan dalam pembentukan kolagen, yang membantu memperkuat dinding pembuluh darah, sedangkan vitamin K penting untuk proses pembekuan darah. Kekurangan kedua vitamin ini dapat membuat pembuluh darah lebih mudah pecah, bahkan tanpa cedera besar.

5. Gangguan Pembekuan Darah

Memar yang sering atau muncul tanpa sebab bisa menjadi tanda gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia atau penyakit von Willebrand. Kedua kondisi ini adalah kelainan genetik di mana darah tidak dapat membeku dengan baik, sehingga orang yang mengalaminya akan mudah memar dan sulit menghentikan pendarahan.