Cara kerja ginjal wajib anda tahu

Ginjal adalah organ vital yang berfungsi sebagai sistem penyaringan tubuh, menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan pH, serta mengeluarkan limbah dan zat beracun dari tubuh. Berikut adalah penjelasan rinci tentang cara kerja ginjal:

1. Filtrasi

Proses penyaringan darah dimulai di glomerulus, sebuah kumpulan kapiler kecil yang terletak di dalam nefron, unit fungsional ginjal. Darah masuk ke ginjal melalui arteri renalis dan mengalir ke glomerulus melalui arteriol aferen. Di glomerulus, tekanan darah yang tinggi menyebabkan cairan dan zat terlarut (seperti glukosa, asam amino, dan limbah seperti urea) keluar dari kapiler dan masuk ke dalam kapsul Bowman, membentuk filtrat glomerulus. Komponen darah yang lebih besar, seperti sel darah dan protein, tidak dapat melewati dinding kapiler glomerulus dan tetap berada dalam darah.

2. Reabsorpsi

Setelah filtrasi, filtrat glomerulus bergerak melalui tubulus proksimal, loop Henle, tubulus distal, dan duktus pengumpul. Di tubulus proksimal, sebagian besar air, glukosa, asam amino, dan ion seperti natrium dan klorida diserap kembali ke dalam darah. Reabsorpsi ini terjadi melalui mekanisme transport aktif dan pasif, memastikan zat-zat penting kembali ke sirkulasi darah. Sekitar 65% dari filtrat glomerulus diserap kembali di tubulus proksimal.

3. Sekresi

Selain reabsorpsi, ginjal juga melakukan sekresi zat-zat tertentu langsung ke dalam tubulus. Proses sekresi ini melibatkan pembuangan ion hidrogen, kalium, amonia, dan zat-zat asing (seperti obat-obatan) dari darah ke dalam tubulus. Sekresi membantu mengatur keseimbangan asam-basa dan elektrolit dalam tubuh.

4. Konsentrasi Urine

Loop Henle memainkan peran penting dalam mengkonsentrasikan urine. Bagian desenden loop Henle permeabel terhadap air tetapi tidak terhadap ion, sehingga air diserap kembali ke dalam medula ginjal yang hipertonik, membuat filtrat lebih pekat. Bagian asenden, sebaliknya, permeabel terhadap ion tetapi tidak terhadap air, sehingga ion natrium dan klorida diserap kembali ke dalam medula, membuat filtrat lebih encer.

5. Pengaturan Akhir di Tubulus Distal dan Duktus Pengumpul

Di tubulus distal dan duktus pengumpul, penyerapan terakhir air dan ion terjadi, dikendalikan oleh hormon seperti aldosteron dan vasopresin (ADH). Aldosteron meningkatkan reabsorpsi natrium dan ekskresi kalium, sementara vasopresin meningkatkan permeabilitas duktus pengumpul terhadap air, memungkinkan lebih banyak air diserap kembali dan menghasilkan urine yang lebih pekat.