Dalam hubungan pacaran pasti akan ada komitmen, dan pembicaraan atau keputusan untuk saling percaya. Karena percaya adalah satu dari alasan dan fondasi hubungan dapat berjalan lama bertahan lama dan langgeng. Rasa percaya ini harus diberikan tidak hanya kepada pasangan saat kalian happy tapi juga saat sedih. Karena ini akan menentukan arah dari hubungan kalian dan ini adalah hal umum.
Rasa Percaya Saat Bahagia
Saat sedang bahagia, atau sedang dalam keadaan baik-baik saja pasti pasangan akan mengatakan semua hal baik. Dan akan rasanya semua mampu untuk dilakukan. Misalnya iya aku mampu untuk setia, aku mampu memberikan rasa percaya dan sebagainya. Karena saat bahagia rasanya semua bisa. Dan anda optimis bisa. Dan mempercayai dia saat anda dalam keadan baik, rasanya semua berjalan lancar, semua aman. Dan rasanya kalau begini harusnya tidak ada masalah lah yah kedepannya. Dan semua akan sesuai ekspektasi, dan anda mulai menyusun pelan-pelan rencana planning untuk anda dan pasangan anda. Ini baik, tapi jangan sampai terburu-buru, karena anda tidak dalam keadaan stabil saat memutuskan sesuatu, sehingga ada baiknya anda memutuskan sesuatu saat anda di keadaan normal, tidak senang tidak sedih, ini adalah situasi netral anda dan ini adalah saat yang tepat dalam mengambil keputusan atau membuat keputusan.
Percaya Saat Sedih
Saat hubungan anda sedang dalam masalah, saat kalian berdua sedang dalam masalah, perbedaan pendapat, visi misi yang berbeda, pasti semua akan merasa berat. Dan rasanya semua terasa sulit. Mimpi dan rasa ragu mulai muncul dan membuat anda mulai tidak yakin apakah yang anda lakukan sudah benar atau tidak. Makanya ini yang dibilang rasa percaya saat pacaran bisa gak komitmen ini dari awal yang harus dipegang. Karena yang paling diuji adalah saat anda mengalami masalah. Apakah anda masih percaya dan yakin dengan pasangan anda. Jangan hanya di saat bahagia anda bisa komitmen dan saat sedih, anda dengan mudah melepaskan rasa itu, komitmen itu, ini tidak adil. Makanya sebaiknya tenangkan diri anda dulu. Barulah berpikir jernih.